Seorang warga Indonesia yang memalsukan minuman anggur untuk dijual ke kolektor-kolektor anggur dengan mengemas anggur murah supaya terlihat sebagai anggur mahal sudah dideportasi kembali ke Indonesia, pejabat Imigrasi Amerika mengumumkan dalam pernyataan tertulis minggu ini.
Rudy Kurniawan, 44 tahun, dideportasi minggu lalu dengan menaiki penerbangan komersil dari Dallas Fort Worth International Airport menuju Jakarta, demikian keterangan dari U.S. Customs and Immigration Enforcement.
“Dia ancaman bagi keselamatan umum dengan kejahatan buruk yang sudah diputuskan,” demikian pernyataan tersebut.
Kurniawan, yang berasal dari keluarga pemilik distribusi bir di Indonesia, mulai tinggal di Amerika di tahun 1990an dengan visa mahasiswa. Ia mencoba mendapatkan status sebagai penduduk tetap Amerika dengan mengajukan suaka politik. Permintaan suaka tersebut tidak berhasil, dan pemerintah Amerika meminta Kurniawan pulang kembali ke Indonesia secara sukarela pada tahun 2001. Tetapi Kurniawan memilih terus tinggal di Amerika secara ilegal.

Kurniawan dinyatakan bersalah melakukan penipuan pengiriman barang tahun 2013 di pengadilan federal New York dan menjalani hukuman penjara selama 7 tahun. Kurniawan dilepas dari penjara dan dipindahkan ke tahahan imigrasi bulan November tahun lalu.
Penuntut dalam pengadilan terhadap Kurniawan waktu itu mengatakan bahwa Kurniawan memperoleh jutaan dollar dari tahun 2004 hingga 2012 dengan mengemas anggur biasa seperti anggur Napa dan Burgundy dalam botol-botol anggur mahal palsu di rumahnya di daerah Arcadia di luar kota Los Angeles. Ia kemudian memasarkan anggur tersebut itu sebagai anggur botolan mahal kepada orang-orang kaya Amerika yang senang mengkoleksi anggur mahal.
Dengan pendapatan besar dari penjualan anggur mahal palsu tersebut, Kurniawan diberitakan menjalani hidup dengan kemewahan termasuk mengemudi mobil sport mahal dan tinggal di apartemen kelas atas.
Tindakan kriminal yang dilakukan Kurniawan mendapat perhatian berbagai media nasional Amerika selama dan sesudah proses pengadilan. Bahkan satu film dokumenter dibuat dengan judul “Sour Grapes” untuk Netflix, dan televisi nasional ABC memproduksi satu episode mengenai Kurniawan dengan judul “The Con” (Sang Penipu).
Pengadilan Kurniawan pada tahun 2013 antara lain menghadirkan kesaksian dari milyarder terkenal William Koch yang memiliki usaha minyak, kilang minyak, dan bisnis investasi. Kurniawan berhasil menipu Koch untuk menghabiskan 2,1 juta dollar membeli 219 botol anggur mahal palsu.
