Satu percobaan yang dilakukan oleh seorang profesor ilmu saraf di laboratorium ilmu saraf dan kognisi di Baylor University memastikan bahwa mahasiswa yang tidur 8 jam malam sebelum hari ujian hampir pasti mendapat nilai lebih baik daripada yang tidur kurang dari 7 jam.
Beberapa tahun lalu profesor tersebut, Michael Scullin, mulai mengajar pelajaran mengenai tidur. Ia memperhatikan suatu kecenderungan yang membuatnya merasa frustasi. Mahasiswa-mahasiswanya belajar bahwa kekurangan tidur sangat merusak. Tetapi mereka tidak mengubah kebiasaan itu, banyak yang tetap tidur hanya sekitar 5 jam satu hari.
Baru-baru ini Scullin melakukan percobaan tanpa diketahui persis oleh mahasiswa-mahasiswanya. Scullin menawarkan satu tantangan: Bila seorang mahasiswa bisa tidur minimal 8 jam setiap malam selama 5 hari dalam minggu ujian, si mahasiswa tersebut akan mendapat bonus nilai. Tetapi bila si mahasiswa tidur kurang dari 7 jam satu malam, mahasiswa itu akan kehilangan beberapa poin nilai.
Dari 18 mahasiswa di kelasnya, 8 orang menerima tawaran untuk berpartisipasi dalam tantangan tersebut. Untuk mengukur jam tidur, seorang mahasiswa yang berpartisipasi diminta mengenakan suatu alat seperti Fitbit untuk mengukur jumlah jam tidur dengan akurat.
Pada percobaan serupa di kelas interior design, Scullin menawarkan bonus poin bagi 16 mahasiswa yang berpartisipasi dan bisa tidur 8 jam setiap malam selama lima hari dalam minggu ujian tanpa ada risiko kehilangan nilai bila ternyata tidur kurang dari 7 jam.
Kedua hasil percobaan tersebut diterbitkan dalam dua jurnal: The Teaching of Psychology dan The Journal of Interior Design.
Di dalam ke dua percobaan, Scullin menemukan bahwa semua mahasiswa yang berhasil tidur 8 jam setiap malam selama minggu ujian berhasil mendapatkan nilai ujian lebih tinggi daripada yang tidak berpartisipasi tanpa memperhitungkan bonus poin yang mereka dapat. Percobaan tersebut juga memperlihatkan bahwa memacu belajar dengan risiko kurang tidur di malam sebelum ujian tidak banyak membantu keberhasilan ujian.
Scullin menyimpulkan bahwa manfaat dari tidur yang cukup sangat besar: Kemampuan mengingat lebih baik, suasana hati lebih positif, dan kesehatan lebih baik secara keseluruhan.
Scullin menambahkan bila seorang mahasiswa memperlakukan kewajiban akademis mereka seperti seseorang yang bekerja normal dari jam 9 hingga 5 sore dan kemudian mulai mengurangi aktivitas belajar dan kemudian mulai tidur lebih awal, mereka akan lebih berhasil secara akademis.
Dalam kenyataannya, menurut Scullin, banyak mahasiswa mulai naik tempat tidur jam 2-3 pagi karena menghabiskan waktu bersosialisasi dengan mahasiswa-mahasiswa lain.