Kurang dari sebulan lalu, jumlah kasus coronavirus baru di Amerika Serikat terus menurun and masalah penyebaran cepat varian Delta sepertinya akan segera teratasi. Akan tetapi dengan semakin dekatnya liburan tahunan Thanksgiving (25 November – liburan tradisional Amerika untuk menyatakan terima kasih atas berkat sepanjang tahun) dan meningkatnya tingkat perjalanan warga Amerika, kasus COVID-19 baru kembali naik pesat, terutama di wilayah Upper Midwest (barat tengah bagian atas) dan Northeast (timur laut) negara ini.
Peningkatan kasus baru terjadi bahkan di negara-negara bagian Vermont, Maine, dan New Hamphire di mana tingkat vaksinasi relatif tinggi dibandingkan wilayah lain di Amerika. Di negara-negara bagian Michigan dan Minnesota peningkatan kasus memaksa pemerintah pusat mengirim tenaga medis tambahan untuk membantu beberapa rumah sakit yang dipenuhi pasien-pasien COVID-19.
Secara nasional, jumlah kasus masih lebih rendah dari bulan September, saat memuncaknya infeksi yang bermula dari musim panas. Angka kasus saat ini juga masih lebih rendah daripada liburan Thanksgiving 2020. Tetapi situasi terlihat memburuk dengan cepat. Lebih dari seminggu terakhir, jumlah kasus baru mencapai lebih dari 90.000 orang per hari.
Untuk merayakan Thanksgiving tahun ini, AAA (American Automobile Association) memperkirakan 53,4 juta penduduk Amerika akan melakukan perjalanan mengunjungi keluarga. Sebagian besar di antaranya akan menggunakan mobil pribadi, dan hampir 10% memakai penerbangan komersil.

Dibandingkan tahun lalu, saat ini warga pada umumnya Amerika lebih yakin bisa mengatasi COVID-19 dengan terus melakukan perjalanan dan berkumpul merayakan Thanksgiving bersama keluarga besar. Tahun lalu belum ada vaksin COVID-19. Tahun ini vaksin tersedia luas dan sudah disetujui bagi setiap orang berumur 5 tahun dan ke atas.
Tetapi masih ada puluhan juta warga Amerika yang menolak vaksinasi. Hingga hari ini, persentase penduduk Amerika yang sudah mendapat vaksinasi penuh baru sedikit di atas 60%. Dengan munculnya varian Delta, vaksinasi perlu menjangkau semua orang.

Para ahli kesehatan Amerika mengatakan hampir tidak mungkin memberlakukan kembali penutupan kegiatan-kegiatan umum masyarakat seperti lockdown yang kembali terjadi di beberapa negara Eropa.
Dr. Rebecca Smith, ahli epidemiologi di University of Illinois, mengatakan bahwa sangat bisa dimengerti bahwa masyarakat ingin kembali ke aktivitas normal, dan bahwa ini mungkin dilakukan. Ia menekankan bahwa yang paling penting saat ini adalah supaya masyarakat melakukan kegiatan dengan cara aman, termasuk mendapatkan vaksinasi penuh dan melakukan tes sebelum dan sesudah melakukan perjalanan.
Di Michigan, departemen kesehatan negara bagian itu meminta semua orang yang berkumpul bersama keluarga-keluarga dekat lain mengenakan masker di dalam ruangan.
Di bagian lain Amerika, termasuk negara-negara bagian Arizona, New Mexico, Alaska, dan Wyoming tingkat hunian rumah sakit oleh pasien-pasien COVID-19 juga kembali naik.